Ika Natassa memiliki buku terbaru berjudul Mengingat yang Perlu Diingat.
Hidup terkadang terlalu gaduh dan penuh kompetisi, memaksa semua orang untuk selalu tergesa-gesa, terpontang-panting mengejar pencapaian ini dan itu. Tak jarang, banyak yang tak lagi sempat menikmati berbagai momen kehidupan.
Lewat buku barunya berjudul Mengingat yang Perlu Diingat, penulis Ika Natassa mengajak untuk jeda sejenak dari itu semua. Dalam buku terbitan Gramedia Pustaka Utama itu, Ika berkolaborasi dengan pelukis Naufal Abshar yang menggarap ilustrasinya.
“Buku ini mengajak untuk duduk santai dan jeda sejenak, karena ada banyak hal yang bisa dinikmati ketika duduk diam. Bagi yang Muslim juga pasti lebih tenang ketika duduk tenang dalam sholat,” kata Ika pada peluncuran buku beberapa waktu lalu.
Buku Mengingat yang Perlu Diingat menyajikan kombinasi pemikiran dalam bentuk kata-kata oleh Ika, serta berbagai visual menarik yang dilukis oleh Naufal. Terdapat 37 ilustrasi dalam buku setebal 112 halaman itu, menerjemahkan kutipan-kutipan dari Ika.
Disampaikan Ika, buku Mengingat yang Perlu Diingat terbagi dalam beberapa bab, termasuk mengenai cinta, kehidupan, penerimaan diri, serta persahabatan. Ika yang berprofesi sebagai bankir menyarankan agar buku tersebut tidak diselesaikan dalam sekali baca.
“Coba buka satu halaman, lalu duduk, merenung, lihat ilustrasi Naufal, dan tunggu apa yang terpantik di pikiran. Mudah-mudahan buku ini bisa menjadi teman curhat dalam diam,” ungkap Ika.
Terlibat dalam pembuatan Mengingat yang Perlu Diingat disebut berkesan oleh Naufal Abshar, sebab itu merupakan pengalaman pertamanya berkolaborasi membuat buku. Dia mengaku tertarik saat diajak bekerja sama, sebab mengagumi karya-karya Ika sebelumnya.
Naufal sudah punya banyak karya yang diakui, termasuk kerja sama dengan banyak pesohor. Pada 2013, seniman kelahiran 1993 itu mendapatkan penghargaan desain grafis terbaik dari Anugerah Musik Indonesia untuk album musik Mantra–Mantra besutan Kunto Aji.
Dalam menggarap ilustrasi di buku Mengingat yang Perlu Diingat, Naufal menyesuaikan dengan karakter tulisan Ika. “Karya Kak Ika sangat deep, tapi kali ini coba dikemas dengan soft. Saya memilih warna-warna pastel yang kalem,” ucap Naufal yang menempuh studi di Lasalle College of the Arts, Singapura.
Sumber: Republika