Menjelang akhir tahun 2023, Forbes telah merilis daftar orang terkaya di Indonesia tahun ini. Ada 50 nama, mulai dari pemilik Grup Djarum Hartono bersaudara hingga Bos Ultra Milk Sabana Prawirawidjaja.
Di dalam jajaran konglomerat yang didominasi oleh laki-laki, ada juga sejumlah perempuan terkaya. Mereka tercatat memiliki kekayaan sebesar miliaran dolar AS.
Ada Marina Budiman dengan pundi-pundi sebesar US$1,01 miliar (Rp15,68 triliun). Ia adalah Presiden Komisaris PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), emiten penyedia data centre yang ia dirikan bersama Toto Sugiri.
Kemudian, ada Arini Subianto dan keluarga yang hartanya ditaksir sebesar US$1,34 miliar atau sebesar Rp20,80 triliun. Ia merupakan Presiden Direktur Persada Capital Investama.
Jabatan itu ia duduki setelah ayahnya, Benny Subianto meninggal dunia pada Januari 2017. Ia merupakan anak tertua Benny, sehingga kerajaan bisnis bapaknya yang bernilai jutaan dolar itu dikendalikan olehnya setelah Benny wafat.
Arini mengawasi investasi Persada di berbagai bidang mulai dari produk pengolahan kayu dan kelapa sawit hingga pengolah karet dan batu bara. Portofolio Persada mencakup saham minoritas di raksasa batubara Adaro Energy.
Selanjurnya ada Jenny Quantero yang saat ini menjabat sebagai Direktur Urusan Korporasi dan Sekretaris Perusahaan emiten tambang batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN). Forbes mencatat kekayaan dia dan suaminya, Engki Wibowo sebesar US$1,5 miliar atau Rp23,28 triliun.
Pasangan suami istri tersebut membantu konglomerat Low Tuck Kwong membangun Bayan Resources, yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2008. Perusahaan itu lah yang menjadi sumber kekayaan mereka berdua. Pada tahun 2022, Engki menjual kepemilikan sahamnya.
Di urutan pertama perempuan terkaya se-Indonesia, ialah Dewi Kam. Forbes mencatat kekayaannya sebesar US$ 4,45 miliar (Rp69,86 triliun).
Dia merupakan pemilik saham minoritas di Bayan Resources. Dewi juga tercatat dalam database offshore leaks International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ). Bersama dengan Mohamad Abdullah Jasin, dia terafiliasi dengan dua perusahaan yang berdomisili di British Virgin Islands dan Samoa.
Di samping itu, perempuan berusia 73 tahun itu tercatat sebagai pemegang saham Birken Universal Corporation dan Direktur Savill Universal Ltd yang berlokasi di British Virgin Islands, dan pemegang saham Overseas Finance Ltd yang bertempat di Samoa. Dia diketahui merupakan nominee director Execorp Limited, dan nominee Shareholder Portcullis Nominees (BV) Limited, dan Sharecorp Limited.
Lalu, berdasarkan laporan dari Indonesia Corruption Watch, Dewi Kam turut terdaftar sebagai pemegang saham Birken Universal Corporation Virgin Islands Inggris dan punya peranan dalam PLTU Cilacap di Desa Karangkandri, Cilacap, Jawa Tengah. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, proyek PLTU Cilacap dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P).
Sumber : CNBC