Siapa saja mempunyai potensi untuk mengalami gangguan mental atau mental illness. Namun, jika dibandingkan dengan pria, wanita lebih rentan untuk mengalaminya. Hal tersebut juga telah dipelajari dalam sebuah analisis studi epidemiologi dari Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.
Hasilnya menunjukkan, sekitar 75 persen wanita lebih mungkin mengalami depresi dan 60 persen melaporkan gangguan kecemasan, dibandingkan pria.
Secara keseluruhan, peneliti menyimpulkan gangguan mental lebih umum pada wanita daripada laki-laki, dengan persentase 20-40%.
Kenapa Kesehatan Mental Perempuan Lebih Rentan?
Melansir laman Turn Bridge, terdapat banyak faktor yang diduga meningkatkan kerentanan perempuan terhadap gangguan kesehatan mental.
Faktor-faktor ini berkaitan dengan genetika hingga pengalaman yang didapatkan saat bersosialisasi.
Dari sisi biologis, penelitian menunjukkan bahwa otak wanita sangat berbeda dengan pria. Ini secara tidak langsung berperan dalam kerentanan terhadap kondisi kesehatan mental.
Anatomi otak juga dapat menyebabkan seorang perempuan dan laki-laki mengalami gangguan mental secara berbeda.
Misalnya, karena susunan otak, seorang perempuan mempunyai tingkat empati dan pemahaman emosional yang lebih tinggi daripada lelaki.
Hal tersebut juga berkaitan erat dengan risiko depresi, kecemasan, dan trauma yang buruk.
Selain genetik, lingkungan sosial juga berpengaruh. Kesehatan mental perempuan lebih rentan karena tingkat diskriminasi yang tinggi.
Contohnya diskriminasi gender saat berusaha mencapai tujaunnya. Juga, bias yang dihadapi perempuan dapat berkontribusi pada masalah mental.
Jenis Masalah Kesehatan Mental Perempuan
Depresi dan gangguan kecemasan, memang menjadi dua jenis mental illness yang rentan dialami oleh perempuan.
Selain itu, ada juga beberapa jenis gangguan mental yang juga cukup sering dijumpai pada kelompok ini.
1. Trauma
Dilansir dari McLean Hospital, mayoritas orang-orang yang terdampak oleh konflik kekerasan hingga becana alam adalah perempuan serta anak-anak.
Hal tersebut, dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan mental.
Salah satu yang rentan dialami adalah gangguan stres pasca-trauma (PTSD), yang lebih tinggi.
PTSD pada perempuan bisa terjadi karena efek kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, dan pengalaman traumatis lainnya. Gejala serius akibat kondisi ini juga lebih mungkin dialami.
2. Gangguan makan
Gangguan makan memengaruhi pikiran dan perilaku obesesif yang berhubungan dengan makanan, berat badan, dan penampilan.
Ini bisa terjadi sendiri atau bersamaan dengan gangguan mental lain, termasuk depresi dan gangguan kecemasan.
Jenis gangguan makan yang umum terjadi yakni anoreksia nervosa, bulimia, ataupun binge eating (makan dalam jumlah banyak dan tidak terkontrol).
Disarankan untuk selalu menjaga kondisi mental. Hal yang bisa dilakukan di antaranya terbuka dengan orang yang dipercayai, beristirahat, dan tidur yang cukup.
Source : Health Grid