Sunday, October 6, 2024
Sunday, October 6, 2024
Home » Wanita Lebih Gampang Kena Hipertensi daripada Pria? Faktanya Sih Begini

Wanita Lebih Gampang Kena Hipertensi daripada Pria? Faktanya Sih Begini

by Nina Salma
0 comment

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang gejalanya kerap tak disadari. Hal itu membuat hipertensi mendapat julukan ‘silent killer’ karena dapat memburuk secara tiba-tiba jika tak ditangani dengan benar.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang lebih mudah mengalami hipertensi. Misalnya seperti gaya hidup, berat badan, hingga penyakit lain yang dimiliki.

Selain itu, jenis kelamin disebut-sebut juga menjadi salah satu faktor risiko penyakit hipertensi. Apakah benar wanita lebih mudah mengalami hipertensi daripada pria?

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal-hipertensi dr Tunggul D Situmorang, SpPD-KGH menjelaskan bahwa memang ada perbedaan antara pria dan wanita soal penyakit hipertensi.

Ia menjelaskan pada usia di bawah 60 tahun, orang yang cenderung mengalami penyakit hipertensi adalah pria.

“Menyangkut jenis kelamin itu berbeda antara laki-laki dan perempuan. Jadi pada usia kurang dari 50-60 tahun maka prevalensi hipertensi akan lebih banyak pada laki-laki,” ucap dr Tunggul dalam acara Beat Hypertension Tropicana Slim di Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2023).

Namun dalam usia lanjut, dr Tunggul mengatakan wanita lebih cenderung mengalami hipertensi dibandingkan pria. Khususnya pada wanita yang sudah memasuki masa menopause.

“Tetapi sesudah perempuan memasuki masa menopause, maka dia prevalensinya makin tinggi, jadi di atas 60 prevalensi lebih tinggi daripada laki-laki,” jelasnya.

Adapun lebih lanjut, dr Tunggul juga membagikan jumlah tes tekanan darah yang perlu dilakukan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa jumlah tes yang dilakukan harus melihat lagi kondisi orang tersebut.

“Kapan diukur? Kalau memang dia normal-normal saja di situ dianjurkan sekali setahun saja cukup aman. Apalagi jika tidak memiliki faktor risiko,” kata dr Tunggul.

“Yang menjadi masalah itu yang ada di perbatasan ini hipertensi atau bukan. Nah itu disarankan diukurnya dua kali seminggu dan di dalam 3 bulan sudah ada harus tahu sebenarnya dia hipertensi atau tidak,” pungkasnya.

Sumber : Health

You may also like

Wanita Berita LLC adalah sumber utama Anda untuk berita dan pembaruan terkini. Kami berusaha memberikan pembaca kami konten yang akurat, mendalam, dan menarik tentang berbagai topik. Tetap terinformasi dengan Wanita Berita!

Wanita Berita, A Media Company – All Right Reserved.