Setelah melahirkan dan anak sudah agak besar, sering kali para ibu ingin kembali ke dunia kerja. Namun, mereka mengalami kesulitan lantaran tidak percaya diri bersaing dengan mereka yang memang dari awal tidak pernah hiatus.
Terlebih lagi, pada era digital sekarang, banyak perusahaan yang menuntut untuk memiliki banyak kemampuan. Menurut kreator yang sering membahas dunia kerja, Vina Muliana, sebenarnya para ibu bisa kembali bekerja setelah hiatus mengurus anak. Namun, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, seperti meningkatkan kemampuan diri.
“Selama masa hiatus ketika dia mengurus anak, dia tidak bekerja. Tapi dia tetap harus bisa meningkatkan kemampuannya, apa pun ceritanya. Misalnya ikut pelatihan daring atau mau jualan. Jadi, harus tetap berdaya,” kata Vina beberapa waktu lalu kepada Republika.co.id.
Tips kedua adalah selalu menjaga koneksi. Sebab, orang yang sudah berusia 30 tahun ke atas mencari kerjanya berbeda dengan mereka yang baru saja lulus kuliah.
“Di level 30 tahun ke atas, biasanya kita masuk kerja bukan lagi hanya lamar di job portal. Boleh apply lewat job portal juga, tapi juga harus connecting sama koneksi sebelumnya yang kita punya. Ini bisa mantan bos atau teman-teman kita,” ujarnya.
Tips terakhir adalah bisa melihat peluang industri yang sesuai dengan kapabilitas. Nantinya, ini akan membantu para ibu agar tetap bisa bekerja sesuai dengan kemampuan yang dia miliki.
“Misalnya sebelumnya di industri media. Kemudian dia hiatus terus mau balik lagi. Mungkin agak sulit karena sudah punya keluarga, tidak bisa ditinggal. Mungkin lebih stable bisa ke Public Relation (PR). Harusnya rencana itu ketika ingin terjun lagi ke dunia kerja,” ucapnya.
Vina mengatakan, ketika para ibu nanti kembali bekerja, mereka harus tetap bisa menaruh porsi saat di rumah dan di kantor. “Ketika dia di rumah, pakai jubah sebagai istri dan ibu. Tapi itu harus dilepas kalau sudah di kantor. Sama saja saat di kantor dia pakai jubah sebagai seorang bos atau karyawan,” kata dia.
Sumber: Republika