Salah satu talent layanan quality control 2 Wilayah Telkom Indonesia Regional Jabodetabek ternyata memiliki segudang prestasi di bidang olahraga ekstrem, yakni rafting atau arung jeram. Tak hanya itu, dia bahkan berhasil meraih World Rafting Championship 2015.
Perempuan bernama Resy Arini ini pun menceritakan mengenai minatnya di cabang olahraga rafting.
“Awal kenal rafting itu dari saya kecil, karena saudara saya ada yang menjadi guide rafting. Awalnya cuma coba-coba lalu menjadi suka karena dari olahraga tersebut kita bisa menelusuri sungai, membaca arus, dan harus memikirkan manuver yang pas untuk melewati jeram yang ada di sungai tersebut,” jelas Resy dikutip dari keterangannya, Senin (2/12/2022).
Seiring berjalannya waktu, kegemarannya dalam olahraga raftingmendatangkan kesempatan berharga. Ia diajak temannya mengikuti ajang World Rafting Championship 2015 sebagai salah satu anggota junior rafting team.
Resy pun tampil dalam nomor lomba 16-23 tahun di usianya ke-17 tahun. Gayung pun bersambut, keluarga mendukungnya untuk mengikuti pelatihan insentif selama enam bulan.
“Pengen coba pengalaman baru, akhirnya ada jalan dan ternyata cocok sama rafting. Sebenarnya saya feminim banget orangnya. Walaupun di rafting semua tekanannya tuh sangat tinggi, selayaknya menjadi seperti laki-laki,” jelas dia.
Dia menceritakan, selama pelatihan, tinggal di wisma bersama timnya dan semua kebutuhan sangat diatur, mulai dari makan, latihan, dan jam tidur. Setiap hari waktunya dihabiskan latihan hingga ia tidur pukul 21.00 WIB malam.
Pengorbanan dan komitmen itu pun membawa timnya keluar sebagai juara di ajang tersebut.
“Pertama kesabaran, kedua yaitu ternyata usaha tidak menghianati proses, dan yang ketiga kalau memang kita bertekad untuk menang, berarti harus ada proses yang benar-benar dilalui dan semuanya pasti akan dilancarkan dan dimudahkan. Dan setelah mengikuti lomba ini saya jadi bisa berteman dengan orang-orang dari luar negeri,”ungkap dia.
Bergabung dengan Telkom
Seiring berjalannya waktu, Resy pun mulai tertarik meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri untuk memasuki dunia profesional.
Telkom Indonesia menjadi tempat barunya bertualang ke dunia profesional dan saat ini ia bekerja sebagai talent layanan quality control2 Wilayah Telkom Indonesia Regional Jabodetabek.
Dia memaparkan bahwa mulanya menemukan informasi lowongan pekerjaan di Telkom melalui media sosial. Tak disangka, lamarannya ke Telkom Jabodetabek sebagai calon agent caring berproses hingga proses wawancara.
Kemudian ia bergabung bersama Telkom Regional Jabodetabek. Namun, setelah bekerja Resy mendapatkan amanah untuk berpindah-pindah bagian hingga dibagian quality control 2.
Meski sudah menjalani kehidupannya yang sibuk, dia tetap meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang disukainya seperti menari. Dia mengaku bahwa sudah mendalami bidang seni sejak kecil karena ayahnya merupakan seorang dalang.
“Ayah merupakan tokoh yang saya kagumi karena ayah itu mengajari saya menjadi manusia yang sabar. Beliau juga yang mengajarkan saya tentang seni dan olahraga. Sifat penasaran saya pun turun dari beliau. Tidak pernah ada kata menyerah untuk seorang seniman. Ketika beliau gagal, beliau terus mencoba. Meskipun sudah dikenal banyak orang,beliau tidak malu untuk tampil lagi yang mungkin orang lain di posisi beliau pasti tidak mau,”ujar Resy.
Dari kegemarannya terhadap seni tari, Resy kerap dipanggil menjadi penari secara profesional di berbagai acara. Ia sangat mencintai seni tari hingga selalu berlatih berbekal ilmu yang dipelajari sewatu masih kecil. Dia pun mengaku bercita-cita mempunyai sanggar.
“Biar bisa merasakan mempunyai murid serta menyalurkan bakat saya ke anak-anak kecil. Kan lucu ya,” kata Resy.
Meski begitu, dia masih sering meluangkan waktu untuk melakukan rafting. Kedua hobi ini, kata dia, sebagai wahana pengembangan minat dan mengurangi stres setelah menjalankan aktivitas sehari-hari.
Dia pun menegaskan bahwa kehadirannya di Telkom Regional Jabodetabek sangat didukung dan selalu mendapat kepercayaan untuk berpindah bagian. Resy juga berharap agar skill yang dimiliki terus ter-upgrade dan ia bercita-cita menjadi HRD.
“Peluang untuk berkembang secara adil baik dari kesetaraan gendermerupakan nilai luhur yang dipegang Telkom. Begitu juga dengan nilai empowering society di lingkungan kerja yang sudah diterapkan IndiHome sebagai bagian dari TelkomGroup adalah membuat lingkungan kerja yang saling care, collaborate, dan contribute,” ujar Resy.