PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) memberikan bantuan modal usaha pada para perempuan yang tergabung di 13 kelompok usaha ekonomi di wilayah tersebut. Bantuan modal yang menyasar pada 2.630 perempuan itu diberikan dalam upaya mendukung ketangguhan perekonomian perempuan di Bumi Serasan Sekate. Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud mengatakan, setiap kelompok yang berasal dari 13 desa itu nantinya akan menerima dana modal usaha sebesar Rp50 juta yang juga disupport oleh perusahaan perkebunan yaitu Hindoli dan Yayasan Care Peduli (YCP).
Apriyadi meyakini, melalui bantuan yang digelontorkan itu dapat membantu meningkatkan taraf ekonomi keluarga, khususnya yang disokong dari kalangan ibu-ibu rumah tangga.
“Saya yakin dari support modal ini taraf ekonomi suatu keluarga akan meningkat dan meminimalisir angka kemiskinan dan stunting di Muba,” kata Apriyadi, Selasa (6/6/2023). Selanjutnya, imbuh Apriyadi, pihaknya juga berencana untuk memfasilitasi pemberdayaan perempuan di Muba, utamanya di wilayah perkebunan untuk bisa mengelola dan mengolah limbah yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit. Dia juga mengapresiasi PT Hindoli yang sangat konsen dalam perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak di wilayah sekitar operasionalnya. “Terus pertahankan dan Pemkab Muba akan terus memfasilitasi serta bersinergi,” tegasnya. Sementara itu, Presiden Direktur PT Hindoli, Anton Asmara menyampaikan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan upaya yang telah dikerjakan selama ini dalam memberikan perhatian pada kaum perempuan dan anak “Kami ucapkan Terima kasih kepada pak Bupati Apriyadi Mahmud yang sangat mendukung kesetaraan gender dalam hal perlindungan perempuan dan anak di Muba,” ungkapnya. Sedangkan Direktur Program dan Advokasi YCP, Budi Bahrudin menjelaskan program yang telah diluncurkan ini akan berlangsung selama 3 tahun, dan akan ditunjukkan pada kelompok perempuan di komunitas perkebunan kelapa sawit di 3 kecamatan dan 13 Desa di Kabupaten Musi Banyuasin. “Program ini fokus pada upaya pemberdayaan perempuan dengan empat tujuan utama yaitu peningkatan peluang ekonomi perempuan dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya, peningkatan kapasitas, suara dan kepemimpinan perempuan dalam rumah tangga dan masyarakat. “Kemudian juga meningkatkan kesehatan dan status gizi perempuan dan masyarakat, serta mengembangkan model ketahanan atau mata pencaharian alternatif yang holistik sebagai bagian dari program penanaman kembali kelapa sawit,” bebernya.
Sumber : Sumatra Bisnis