Penyakit kanker merupakan penyebab kematian kedua di dunia, dengan sekitar 9,6 juta kematian tiap tahunnya. Secara umum, penyakit ini tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya, sehingga baru terdeteksi dan diobati setelah mencapai stadium lanjut. Dalam konteks global diperkirakan sekitar 70% kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Sementara itu, jenis kanker serviks dan kanker payudara menjadi penyakit kanker yang terbanyak menyerang wanita, sehingga harus menjadi perhatian serius.
“Tingginya kasus kanker tentu bisa menjadi kewaspadaan awal kita untuk mencegah meningkatnya penyakit tersebut. Dalam hal ini, kita perlu mengampanyekan kesadaran terkait pola hidup sehat, serta penanganan kasus untuk meningkatkan persentase kesembuhan dengan deteksi dini, dan pengobatan atau terapi yang tepat,” papar Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ibu Anna Susiwijono dalam Sosialisasi Kanker Serviks dan Payudara di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (24/10).
Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman bagi para karyawati Kemenko Perekonomian terhadap faktor penyebab penyakit kanker serviks dan payudara, serta bagaimana melakukan deteksi dini jika terdapat gejala dan bagaimana cara mencegah penyakit kanker tersebut. Melalui pemahaman yang baik tentang kedua penyakit itu, diharapkan seluruh karyawati akan melakukan pencegahan sedari dini, sehingga produktivitasnya akan tetap terjaga.
“Munculnya permasalahan kanker tidak hanya terhadap pasien, tapi juga untuk keluarga, ekonomi, sosial, dan negara. Data dari BPJS Kesehatan (2021) menunjukkan bahwa pembiayaan untuk penyakit kanker adalah yang tertinggi setelah penyakit jantung yakni mencapai Rp3,5 triliun. Angka ini menyoroti pentingnya upaya pencegahan, deteksi dini, dan pemahaman yang lebih baik tentang kanker di tengah masyarakat,” ujar Ibu Anna Susiwijono.
Kegiatan sosialisasi yang diinisiasi oleh DWP Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini, dihadiri oleh sekitar 150 karyawati Kemenko Perekonomian yang masih aktif, serta perwakilan beberapa yang karyawati yang telah memasuki masa purnabakti.
“Sebagai kementerian koordinator yang mengoordinasikan beberapa kementerian di bawahnya, kami mempunyai tugas dan tanggung jawab besar, maka diperlukan juga SDM yang kuat dan sehat. Pada bulan Oktober ini juga diperingati sebagai bulan kesadaran kanker payudara yang menjadi kanker paling umum dialami wanita,” ujar Ibu Anna Susiwijono.
Di sela-sela kegiatan hari ini juga dilakukan pemeriksaan IVA Test untuk sekitar 50 karyawati yang sudah memenuhi persyaratan, serta pemberian vitamin A bagi beberapa anak balita yang berasal dari sekolah taman kanak-kanak di lingkungan sekitar Kemenko Perekonomian.
“Acara ini merupakan bagian dari upaya kami mendukung program Pemerintah dalam mengurangi jumlah penderita penyakit kanker di Indonesia, jadi kami berharap acara ini akan memberikan manfaat besar bagi kementerian ini, dan juga semua peserta serta masyarakat pada umumnya,” pungkas Ibu Anna Susiwijono.
Hadir sebagai narasumber dalam acara ini yakni Dian Prapti dan dr. Silvy dari Yayasan Pemerhati Kanker Indonesia (YPKI), kemudian juga turut hadir perwakilan dari Dinas Kesehatan Jakarta Pusat yakni dr. Radhiana Purisanti dan dr. Budi Setiawan, serta perwakilan Anggota DWP Kemenko Perekonomian.
Sumber : Ekon