Makin berkembangnya platform media sosial semakin memperluas kesempatan perempuan Indonesia membangun bisnis dan menjadi entrepreneur. Saat ini pelaku usaha dari kalangan perempuan semakin sadar untuk memanfaatkan media sosial secara optimal dalam berbisnis. Hal itu, disampaikan founder srikandipintar.id, RA Loretta Kartikasari atau Dya Loretta, dalam seminar “Become An Exceptional Entrepreneur”, di pameran Jakarta International Premium Products Fair (JIPremium 2023) di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta.
Turut hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut, COO AladinMall.id MNC E-commerce, Bambang Triharto, dan Executive Director PT. KISS Japan Indonesia, Andi Makkulau. Pada kesempatan itu, Dya Loretta membagikan tips bagaimana memanfaatkan media sosial untuk membangun dan mengembangkan bisnis, khususnya bagi pelaku usaha perempuan.
Menurut dia, ada peluang besar untuk memasarkan produk dan jasa melalui media sosial (media sosial). Pasalnya, orang Indonesia tercatat paling banyak menggunakan sosmed. Bahkan di Asia, Indonesia menempati urutan nomor satu paling banyak menggunakan sosmed. Ada tiga sosmed yang paling banyak digunakan yaitu WhatsApp (WA), Instagram (IG), dan TikTok. Ketiga alat sosmed ini perlu digunakan oleh para pengusaha dari mulai mikro sampai pengusaha besar. “Sosial media harus dikelola untuk kebutuhan entrepreneurship,” kata Dya Loretta.
Dia mengungkapkan, kaum perempuan memiliki kelebihan dalam story telling yang dapat dimanfaatkan untuk menjual produk dan jasa melalui medsos. Melalui story telling, bukan hanya produk yang ditonjolkan, tetapi ispirasi dan cerita dibalik produk tersebut, bisa menggugah penonton untuk membeli produk yang ditawarkan. Untuk tahap pertama, lanjutnya, pelaku usaha harus menyiapkan materi untuk dijadikan konten, lalu ceritakan soal kedekatannya bersama keluarga. Kemudian, buat video singkat disertai latar musik, lalu posting ke sosmed minimal IG, dan dikirim link-nya ke grup WA. “Begitu alurnya, sesimpel itu. Jangan hanya membagikan berita-berita yang lagi ramai. Kenapa tak coba kirimkan produk-produk yang dibuat atau bagikan inspirasinya. Meski soal jualan gorengan, tapi ada cerita dibalik gorengan itu. Atau, soal hubungan baik antara anggota keluarga, itu bisa meningkatkan perekenomian,” tutur Dya Loretta.
Dia menjelaskan, untuk membangun bisnis dan memperluas pasar, para pengusaha harus fokus dengan digital marketing dan sosial media (sosmed) marketing. Hal itu, juga dapat membangun entrepreneurship. Tantangannya adalah bagaimana supaya akun sosmed para pelaku usaha perempuan dapat menghasilkan uang, meskipun dikerjakan dari rumah. Dya Loretta pun menyontohkan konten-konten yang sangat personal, namun bisa dikemas untuk mendatangkan uang bahkan menjadi bisnis. “Bagaimana mengasuh anak, bagaimana anak tidak susah makan, bagaimana anak bisa lepas dari gadget. Lalu, tambahkan produk-produk yang terkait dengan keluarga. Jadi, konten yang mengandung unsur manfaat.
Jadi kontennya mulai pelan-pelan diubah. Lakukan kegiatan siaran langsung atau live sambil menjelaskan dan memegang produk yang dijual,” ungkap Dya Loretta. Sementara COO AladinMall.id MNC E-commerce, Bambang Triharto, mengatakan ada tantangan sekaligus peluang yang besar bagi e-commerce business di Indonesia yang dapat dimanfaatkan pelaku UMKM, termasuk perempuan. Menurut dia, terhitung Januari 2023, total populasi Indonesia mencapai 276 juta penduduk.
Pengguna internet sejumlah 212 juta orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 167 juta orang menjadi pengguna aktif sosmed. “Jadi sekitar 60 persen dari penduduk Indonesia sudah bersosial media. Ini peluang yang sangat besar untuk membangun bisnis dengan memanfaatkan sosial media ,” kata Bambang. Dia menjelaskan, ketika pandemi Covid-19 banyak orang menawarkan produk melalui platform WhatsApp dan TikTok. Melalui aplikasi ini juga, orang bisa mencari produk, memilih produk, melakukan transaksi, pembayaran, dan memilih jenis pengiriman. “Sejak pandemi, ada banyak platform media sosial dan e-commerce yang dapat digunakan untuk memasarkan produk. Kesempatan sekarang ini sangat terbuka lebar, jadi tak terlalu sulit untuk memulai proses penjualan online,” ungkap Bambang. Sebagai informasi, JIPremium 2023 ini menampilkan berbagai produk premium Indonesia dan Korea Selatan dan diselenggarakan mulai tanggal 14 hingga 17 September 2023. Pameran tersebut diselenggarakan oleh COEX, pusat konvensi dan pameran terbesar di Seoul, Korea, bersama dengan KITA (Korea International Trade Association) swerta PT Aremgo Grafindo.
Sumber : IN