Wednesday, November 6, 2024
Wednesday, November 6, 2024
Home » Wanita Ini Beli Rumah Rp18 Ribu, Sekarang Nilainya Miliaran

Wanita Ini Beli Rumah Rp18 Ribu, Sekarang Nilainya Miliaran

by Bonita Imani
0 comment

Memiliki rumah pribadi yang nyaman adalah impian hampir semua orang. Namun, harga properti yang sangat mahal membuat sebagian besar orang harus menabung selama bertahun-tahun sebelum mewujudkannya. Terlebih, biaya yang perlu dikeluarkan untuk memiliki rumah impian saat ini rata-rata mencapai miliaran rupiah.

Namun, nyatanya ada cara memiliki rumah tanpa harus menabung lama. Hal ini sudah dibuktikan sendiri oleh seorang warga Inggris, Maxine Sharples.

Dilansir dari CNBC Make It, pada Februari 2020 lalu, Sharples resmi membeli rumah bergaya Victoria seluas 73,97 meter persegi. Rumah dengan dua kamar tidur itu ia beli dengan harga murah meriah, yakni 1 Poundsterling atau sekitar Rp18.500 (asumsi kurs Rp18.508/Poundsterling).

“Rumah tersebut adalah bagian dari program ‘rumah seharga satu pound’ yang dibuat untuk menghidupkan kembali Webster Triangle, kawasan kecil di Liverpool, Inggris,” ungkap Sharples, dikutip Senin (5/6/2023).

“Namun, ada catatan. Rumah itu dalam keadaan rusak parah. Guna memenuhi syarat, saya harus menjadi orang yang baru pertama kali memiliki rumah dan bisa memperbaiki rumah tersebut dalam waktu satu tahun,” imbuhnya.

Sharples mengungkapkan bahwa ia telah mendaftar untuk program ‘rumah seharga satu pound’ itu pada lima tahun sebelum serah terima kunci rumah, yakni pada 2015. Pada saat itu, ia masih menjadi seorang mahasiswa pascasarjana yang belum memiliki banyak tabungan.

“Saya tidak memiliki dana yang dibutuhkan (untuk merenovasi rumah), tetapi saya tetap mendaftar ke program tersebut,” ujar Sharples.

“Namun, ketika saya bisa membeli rumah lewat program tersebut, situasi keuangan mendadak berubah. Saya mewarisi properti dari ayah saya yang baru saja meninggal dan menjualnya demi dana renovasi rumah program tersebut,” imbuhnya.

Sharples menceritakan, rumah seharga satu cangkir kopi yang dibelinya itu adalah rumah tua yang sudah tidak berpenghuni selama 15 tahun dengan kondisi jendela ditutup oleh papan, atap bocor, banyak kutu dan tikus, atap asbes, dan tidak ada listrik serta pemanas.

Melihat kondisi tersebut, ia pun langsung merenovasinya. Sharples mengungkapkan, ia membayar jasa arsitek sebesar US$1.064 atau sekitar Rp15,8 juta (asumsi kurs Rp14.889/US$) dan kontraktor sebesar US$37.600 atau sekitar Rp559,7 juta.

Saya memindahkan kamar tidur ke lantai satu dan dapur serta ruang tamu ke lantai dua. Kemudian, saya menambahkan skylight atau jendela atap agar rumah memperoleh lebih banyak cahaya alami,” kata Sharples.

Pandemi Covid-19 sempat menghambat proses renovasi rumah impiannya. Akibatnya, renovasi rumah seharga Rp18 ribuan itu baru rampung setelah 27 bulan, yakni Mei 2022.

“Saya menghabiskan total US$74 ribu (sekitar Rp1,1 miliar) untuk biaya tenaga kerja dan material,” ungkap Sharples.

“Sekarang saya membayar US$119 (sekitar Rp1,7 juta) per bulan untuk pajak pemerintah dan US$218 (sekitar Rp3,2 juta) per bulan untuk utilitas, termasuk tagihan listrik, pemanas, air, internet, dan telepon,” lanjutnya.

Sharples mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk renovasi rumah tuanya masih jauh lebih rendah daripada rumah serupa yang dijual di pasar properti Inggris. Menurutnya, rumah baru dengan dua kamar tidur di lingkungannya dibanderol seharga US$137 ribu atau sekitar Rp2 miliar.

Sumber : CNBC

You may also like

Wanita Berita LLC adalah sumber utama Anda untuk berita dan pembaruan terkini. Kami berusaha memberikan pembaca kami konten yang akurat, mendalam, dan menarik tentang berbagai topik. Tetap terinformasi dengan Wanita Berita!

Wanita Berita, A Media Company – All Right Reserved.