Suara perempuan harus sama-sama didengar di Parlemen dan Pemerintah. Hal ini sangat penting karena peran perempuan dalam pengambilan keputusan di Pasifik dinilai sangat rendah.
Hal ini dikatakan Asisten Menteri Luar Negeri, Lenora Qereqeretabua kepada fijitimes.com yang dikutip jubi.id Minggu (29/10/2023)
Dia mengatakan suara perempuan itu saat berbicara dalam Konferensi Komunitas Pasifik (SPC) ke-13 di Noumea Kaledonia Baru.
Hanya 8,5 persen anggota Parlemen di Pasifik adalah perempuan. “Sebagai suatu wilayah, kami memiliki tingkat perempuan terendah dalam pengambilan keputusan nasional di dunia,” katanya.
“Tanpa suara perempuan memberikan kontribusi yang sama terhadap parlemen, pemerintah, dan ruang pengambilan keputusan lainnya, bagaimana kita dapat benar-benar memanfaatkan seluruh potensi masyarakat Pasifik?,”
“Negara-negara Pasifik menyadari masalah ini, dan saya telah mengamati dengan penuh minat perkembangan penerapan tindakan khusus – di Samoa dan Vanuatu. Saya ingin kita belajar dari inisiatif ini,”katanya.
“Kami memiliki komitmen universal dan regional untuk kesetaraan gender,”tambahnya.
“Setiap negara yang diwakili di sini telah menandatangani setidaknya satu atau lebih komitmen regional atau internasional mengenai kesetaraan gender. Apa yang kita lakukan mengenai komitmen ini di tingkat nasional?” katanya.
Sumber : Jubi